Jokowi Jawab Isu Matahari Kembar: “Presiden Hanya Satu, Prabowo Subianto”

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Isu matahari kembar yang menyeruak pasca-Lebaran menjadi sorotan tajam publik maupun sejumlah kalangan.
Kunjungan sejumlah menteri dan wakil menteri ke kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo di Solo memunculkan spekulasi soal loyalitas ganda di lingkar kekuasaan. Apalagi, kunjungan itu terjadi saat Presiden Prabowo Subianto sedang melakukan kunjungan luar negeri.
Menanggapi isu yang semakin panas, Jokowi akhirnya buka suara. Ia menegaskan bahwa tidak ada kekuasaan ganda dalam pemerintahan saat ini.
“Mengenai matahari kembar, nggak ada yang namanya matahari kembar. Matahari itu hanya satu, yaitu Presiden Prabowo Subianto, jelas,” ujar Jokowi, dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.
Sejumlah menteri dan wakil menteri tercatat mendatangi rumah Jokowi di Jalan Kutai Utara 1, Solo, pada lebaran lalu.
Mereka antara lain, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani
Lalu Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Wamendagri Bima Arya serta Wamenaker Imanuel Ebenezer.
Jokowi: Itu Murni Silaturahmi Lebaran
Meski dikritik, Jokowi menilai kunjungan itu tidak perlu dibesar-besarkan. Ia menyebut, pertemuan tersebut hanya silaturahmi biasa di hari raya.
“Apa yang salah. Silahturahmi di hari lebaran kan sangat baik kepada siapapun, ya,” terangnya
“(Selama ini menteri dam wakil menteri ke sini juga minta saran) Silahturahmi biasa. Dan itu baik silahturahmi,” tambahnya
BACA JUGA :
Ia juga memastikan bahwa dirinya tetap menjaga hubungan baik dengan Prabowo Subianto. Termasuk , Mantan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
“(Sudah silahturahmi sama Pak Prabowo) Owh sudah hari lebaran pertama. Video call agak lama sama beliau. (Sama Pak Ma’ruf juga) Pak Ma’ruf juga,” imbuhnya
Ma’ruf Amin Ikut Bersuara
Sebelumnya, Ma’ruf Amin juga turut merespons. Ia menilai kunjungan para pejabat ke Jokowi merupakan bagian dari tradisi silaturahmi, bukan manuver politik.
“”Kalau hatinya bersih, semua tidak ada ancaman. Hatinya dibersihkan dulu,” ujar Ma’ruf usai menghadiri halal bihalal di kediaman Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Minggu (20/4/2025).
Ma’ruf juga menyatakan bahwa silaturahmi ke mantan presiden adalah hal yang lumrah dan tidak perlu dicurigai sebagai simbol perpecahan.
Sementara, Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti menyebut fenomena ini sebagai sinyal loyalitas ganda di kabinet.
“Ada kesan bahwa beberapa menteri masih condong ke Jokowi. Ini bisa berbahaya jika loyalitas mereka terbelah,” ujar Ikrar dalam kanal YouTube pribadinya.
Kata dia, jika tidak dikelola dengan tegas, situasi seperti ini bisa menciptakan kebingungan birokrasi dan mengganggu konsolidasi pemerintahan Prabowo.
BACA JUGA