MAKASSAR, Inibalikpapan.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov)Sulawesi Selatan (Sulsel) kabarnya terlilit utang mencapai setengah triliun rupiah. Sementara kas daerah disebut kosong. Sehingga puluhan proyek strategis pun terpaksa terhenti.
Pelaksana Tugas (Plt) Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Pemprov Sulsel Darmawan Bintang mengatakan, pihaknya terpaksa menghentikan dulu sementara proses tender 27 proyek.
“Seluruh proses lelang kita pending dulu, dalam satu atau dua minggu ke depan,” ujar Darmawan dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.com
Padahal, semua proses tender proyek harusnya rampung awal tahun. Sesuai arahan pemerintah pusat, pelaksanaan proyek infrastruktur yang lebih cepat akan mendongkrak upaya pemulihan ekonomi masyarakat.
“Tak hanya belanja rutin (yang dipangkas), proyek infrastruktur pun juga dipangkas,” ujarnya lagi
Namun Darmmawan Bintang tidak mau menyebut jumlah pasti utang Pemprov Sulsel. Utang tersebut antara lain kepada kontraktor dan pegawai non ASN.
Dari hasil penelusuran di LPSE, proyek strategis yang sudah masuk tahap tender saat ini yakni Pembangunan Masjid 99 Kubah, Manajemen Konstruksi Stadion Mattoanging, dan beberapa pengerjaan jalan lainnya.
Darmawan mengaku pihaknya masih akan menghitung berapa nilai yang bisa dipangkas pada setiap organisasi perangkat daerah. Hanya saja untuk proyek infrastruktur, pemangkasan dilakukan untuk volume saja
“Misalnya saja untuk jalan yang awalnya dikerjakan 10 kilometer, mungkin dikurangi menjadi 8 kilometer. Yang pasti tetap jalan, tetapi volume pekerjaan yang berkurang,” bebernya.
Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan awalnya refocusing anggaran hanya 8 persen. Tetapi kini melebar jadi 20 persen.
Semua untuk membayar utang yang menumpuk. Utang yang dimaksud adalah gaji tenaga non ASN yang belum dibayarkan sejak Januari.Belum lagi utang ke kontraktor yang tak kunjung tuntas. Beban keuangan diakuinya sangat besar.
Sudirman bahkan sudah mengumpulkan Tim Gubernur untuk percepatan pembangunan (TGUPP) dan semua Kepala OPD untuk membahas ini. Utang harus terbayar, setidaknya hingga Maret.
Kepala Bidang Anggaran Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel Sakura menambahkan, beban keuangan semakin berat karena transfer dari pemerintah pusat juga ngadat.
Hingga kini, baru Rp 400 miliar yang masuk ke kas. Sementara kebutuhan penggajian pegawai hingga tunjangan lain juga mendesak.
“Prioritas utama kita sekarang ini bagaimana menyelesaikan utang dulu. Belum lagi pembayaran TPP pegawai dan yang lainnnya,” tegasnya.
Mau tidak mau, kata Sakura, pemangkasan anggaran juga akan lebih banyak. Termasuk untuk bantuan keuangan daerah yang awalnya Rp 500 miliar akan dipangkas 50 persen.
sumber : suara.com