Program 3 Juta Rumah Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Hingga 2 Persen

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Pusat, Joko Suranto menegaskan, bahwa program pembangunan 3 juta rumah per tahun memiliki potensi besar. Dalam menggerakkan roda ekonomi nasional.
Menurutnya, sektor perumahan dapat menjadi salah satu instrumen strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja. Serta menstimulus investasi hingga ke tingkat desa.
“Setiap satu juta rumah bisa menciptakan minimal satu juta lapangan kerja. Bayangkan jika program ini berjalan konsisten. Investasi yang masuk bisa mencapai Rp60-80 triliun per satu juta rumah,” ujar Joko dalam keterangannya.
Ia menambahkan, program ini juga akan melahirkan wirausaha-wirausaha baru. “Kalau tiap desa melahirkan dua wirausaha saja, dikalikan 84 ribu desa, maka ada 168 ribu wirausaha baru yang terbentuk. Ini akan menjadi fondasi ekonomi yang kuat di masa depan, apalagi jika program ini berjalan selama lima tahun,” tambahnya.
Joko juga menekankan bahwa meski pasar properti nasional masih mengalami tekanan, terutama dalam hal kredit komersial yang melambat dari dua digit menjadi satu digit, namun potensi pemulihan tetap besar.
“Program 3 juta rumah akan membawa setidaknya tiga dampak positif: adanya keberpihakan pemerintah, ketersediaan anggaran, serta menjadi program unggulan nasional. Ini akan meningkatkan kepercayaan publik dan memacu investasi di sektor-sektor pendukung seperti pabrik bata, besi, hingga kaca,” jelasnya.
Dampak Sosial Signifikan
Lebih jauh, Joko menilai pembangunan rumah tak hanya terbatas pada pembangunan baru, tetapi juga bisa mencakup renovasi rumah tidak layak huni (RTLH), yang juga akan memberikan dampak sosial signifikan di masyarakat.
Soal efisiensi, ia menekankan bahwa konsep efisiensi tidak bisa disamaratakan dalam semua sektor. “Efisiensi itu lebih kepada pembiayaan operasional, bukan investasi. Investasi tetap harus dijalankan, meski dengan kalkulasi yang lebih matang,” jelasnya.
Menurut perhitungannya, investasi sebesar USD 7,1 miliar atau sekitar Rp125-135 triliun akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,5 persen. “Jika target 3 juta rumah tercapai, nilai investasinya bisa mendekati Rp300 triliun, yang berarti memberikan kontribusi hingga 1,5 sampai 2 persen terhadap PDB. Ini dampak yang sangat signifikan,” ujarnya.
Meski realisasinya masih berjalan, Joko meyakini program ini adalah langkah strategis yang layak didukung. “Ini bukan hanya soal rumah, ini soal masa depan bangsa,” tutupnya.***
Editor : Ramadani
BACA JUGA