Top Header Ad

Yessy Gusman Soroti Tantangan Perfilman Nasional, Perlu Kurator

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Industri film Indonesia dinilai masih menghadapi berbagai tantangan meski mengalami peningkatan jumlah produksi dalam beberapa tahun terakhir. 

Hal ini disampaikan Komisaris Utama Perum Produksi Film Negara (PFN), Yessy Gusman, dalam kunjungannya ke Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (15/5/2025).

Menurut Yessy, pertumbuhan jumlah film belum sejalan dengan peningkatan kualitas isi, terutama dalam hal nilai-nilai karakter yang ditampilkan. Ia menilai penting adanya proses kurasi yang ketat sebelum film ditayangkan secara luas.

“Masalah film Indonesia itu lumayan banyak. Sekarang memang semakin banyak pilihan, tapi tidak semuanya menampilkan nilai karakter yang baik. Kita punya anak-anak bangsa yang harus dijaga,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yessy menyoroti minimnya akses pendanaan bagi sineas muda. Banyak karya potensial yang gagal diproduksi karena keterbatasan modal.

“Saya pikir sineas muda ini justru yang banyak punya bakat. Tapi modalnya kurang. Padahal mungkin filmnya bagus. Kesempatan itu yang harus dibuka,” tambahnya.

Dalam pernyataannya, Yessy juga mendorong penguatan narasi lokal dalam perfilman Indonesia. Ia mengajak para pembuat film untuk mengangkat cerita dari berbagai daerah, termasuk Kalimantan Timur.

“Saya ingin lihat film dengan latar belakang kehidupan petani lada, kehidupan di sungai, di hutan. Itu akan memberi warna tersendiri. Kita tidak perlu bersaing dengan film modern dari luar negeri,” ungkapnya.

Sebagai bentuk komitmen, PFN disebut tengah menyiapkan sejumlah inisiatif untuk memperkuat ekosistem perfilman nasional. Salah satunya melalui pengembangan library scripting atau pustaka naskah nasional sebagai ruang bagi sineas muda mengembangkan ide cerita.

Yessy pun memberi semangat kepada generasi muda untuk terus berkarya, seperti Kila, pelajar SMP asal Balikpapan yang telah memproduksi film secara mandiri.

“Membuat film itu proses belajar. Mungkin film ke-10 akan jauh lebih baik. Hanya jam terbang yang bisa meningkatkan kualitas karya,” pungkasnya.***

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses