Top Header Ad

Disparpora Dukung Balikpapan Film Festival, Sineas Lokal Siap Go Internasional

Disporapar mendukung kemajuan perfilman di Balikpapan. (Foto:Syamsul/Inibalikpapan.com)

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Komitmen mendukung dunia perfilman lokal terus digaungkan Pemerintah Kota Balikpapan. Melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora), pemerintah menyatakan dukungannya terhadap Balikpapan Film Festival. Sebagai wadah tumbuh kembang sineas muda Kota Minyak.

Kepala Disparpora Balikpapan, Ratih Kusuma, menilai festival ini sebagai ruang penting bagi talenta kreatif muda. Untuk mengekspresikan diri dan menghasilkan karya-karya bermakna.

“Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami mengajak semua pihak untuk siap berkarya bersama. Ini juga menjadi sinyal bahwa anak-anak Balikpapan siap menunjukkan potensinya,” ujar Ratih usai menghadiri diskusi film lokal di rangkaian pra-festival, Kamis (15/5/2025).

Disparpora berharap karya lokal nantinya bisa tampil di platform digital seperti Ketabar.com dan berkolaborasi dengan produser dari luar kota, bahkan luar negeri. 

“Kami ingin menjajaki kolaborasi, baik di level lokal, nasional, maupun internasional,” imbuhnya.

Ratih juga menekankan pentingnya menghadirkan karya yang jujur dan memiliki identitas lokal. “Tak harus film besar, tapi cukup yang orisinal, menyentuh, dan punya kualitas. Itu yang kami dorong,” tegasnya.

Sementara itu, geliat perfilman Balikpapan semakin terasa dengan munculnya inisiatif kolaborasi lintas bidang. Sejumlah sineas, musisi. Dan pelaku kreatif berkumpul membentuk grup kolaboratif sebagai wadah pengembangan karya dan advokasi terhadap pemerintah.

Pentingnya Pelestarian Hutan

Salah satu inisiator, Anwar Sadat owner Kopi Hotman mengungkapkan, bahwa pihaknya kini tengah menyiapkan proyek film bertema lingkungan berjudul Mangrove. Film ini mengangkat pentingnya pelestarian hutan mangrove di Balikpapan dan ditargetkan menembus pasar internasional.

“Mangrove ini bukan sekadar cerita lokal. Ini pesan untuk dunia tentang menjaga alam. Kami ingin film ini menjadi representasi Balikpapan di ranah global,” jelas Anwar.

Tak hanya Mangrove, Anwar dan tim juga tengah memproduksi film dokumenter budaya bertema Erau, yang mengangkat tradisi tahunan khas Kutai Kartanegara. “Kami ingin mengemasnya utuh. Dengan melibatkan tokoh masyarakat seperti Ayanda Sultan dan Bunda,” ujarnya.

Anwar berharap pemerintah dapat mendukung secara aktif. Terutama dalam hal regulasi dan pelestarian kawasan mangrove yang kini semakin terancam.

“Wisata mangrove itu bukan hanya menenangkan. Tapi membahagiakan. Keterlibatan pemerintah dalam menjaga kawasan ini sangat penting. Baik lewat aturan maupun aksi nyata,” pungkasnya.

Dengan semangat kolaboratif yang terus tumbuh dan dukungan dari pemerintah, Balikpapan dinilai siap menjadi pusat kreativitas baru dalam industri film nasional.

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses