Kampung Bungas Kembangkan 2.544 Lubang Hidroponik

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Inovasi warga di lima Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Gunung Sari Ilir, Balikpapan Tengah, membuahkan hasil positif. Kampung Bungas singkatan dari Buah, Bunga, dan Sayur kini menjadi percontohan urban farming berbasis hidroponik dengan dukungan penuh dari masyarakat dan Ketua RT masing-masing.
Anggota DPRD Kota Balikpapan dari Komisi II, Suwanto, yang turut menggagas gerakan ini, mengatakan Kampung Bungas hadir sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan dan ekonomi keluarga.
“Kami bersama warga berupaya membangun lingkungan yang hijau dan produktif. Sekarang sudah ada 18 titik hidroponik dengan total 2.544 lubang tanam. Target kami di tahun 2025 bisa mencapai 5.000 lubang,” ujarnya saat ditemui di lokasi kegiatan, Minggu (15/6/2025).
Menurut Suwanto, sistem tanam hidroponik dipilih karena keterbatasan lahan di kawasan perkotaan. Selain efisien, metode ini juga bisa dikombinasikan dengan pengelolaan sampah organik yang sudah dilakukan warga melalui komposter rumah tangga.
“Kompos yang dihasilkan dari limbah rumah tangga diolah menjadi kompos kering dan pupuk organik cair. Ini langsung dimanfaatkan untuk tanaman. Proses fermentasi pupuk cair dilakukan selama seminggu sebelum digunakan,” terangnya.
Tidak hanya memproduksi sayur dan buah, warga Kampung Bungas juga telah menjual lebih dari 3.650 kupon produk olahan, dengan harga rata-rata Rp5.000 per kupon. Produk tersebut mulai dari sayuran segar, hingga hasil olahan seperti keripik dan minuman herbal.
“Kami juga akan tambahkan produk berbasis ubi sebagai bahan dasar olahan. Harapannya, ekonomi warga terutama ibu-ibu rumah tangga bisa lebih hidup sambil menunggu suaminya pulang kerja,” tambah Suwanto.
Kegiatan ini melibatkan lima RT, yakni RT 64, 65, 66, 68, dan 69. Warga juga aktif mengikuti pelatihan pengelolaan UMKM bersama Forum UMKM Balikpapan Tengah.
“Inisiatif ini tidak hanya menumbuhkan ekonomi lokal, tapi juga membantu pengurangan sampah. Target kami bisa mengurangi sampah hingga 30–70 persen,” pungkasnya.***
Editor : Ramadani
BACA JUGA