Sejarah Singkat Hari Ayah Sedunia, Jatuh Setiap Minggu ke-3 Bulan Juni

JAKARTA, inibalikpapan.com – Hari ini, Minggu (15/6/2025) dunia merayakan Hari Ayah Sedunia. Seperti biasa, peringatan ini jatuh pada hari Minggu ketiga di bulan Juni—dan tahun ini, tepat pada 15 Juni 2025. Di banyak negara, hari ini jadi momen untuk mengingat dan menghargai peran ayah—yang seringkali bekerja dalam diam, menyimpan letih, dan jarang meminta apa-apa.
Mengutip laman resmi White House, sejarah Hari Ayah punya jejak panjang. Gagasan awalnya datang dari seorang perempuan bernama Sonora Smart Dodd di Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Ia ingin memberi penghormatan kepada ayahnya, seorang veteran perang yang membesarkan anak-anaknya sendirian.
Gagasan itu kemudian berkembang, hingga akhirnya mendapat pengakuan sebagai peringatan nasional di AS pada 1972. Sejak saat itu, perayaan Hari Ayah menyebar luas dan diterima secara global.
Presiden Amerika Serikat tahun ini kembali mengeluarkan proklamasi resmi, menetapkan 15 Juni sebagai Father’s Day. Penghormatan itu tak hanya tertuju kepada ayah biologis, tapi juga ayah tiri, ayah angkat, bahkan kakek. Siapa saja yang telah menjalankan peran sebagai sosok ayah. Di sejumlah negara bagian, bendera dikibarkan dan masyarakat diajak merenungkan peran penting ayah dalam keluarga dan kehidupan sehari-hari.
Meskipun di Indonesia Hari Ayah Nasional jatuh setiap 12 November, banyak orang tetap ikut merayakan versi sedunia ini. Tidak sedikit yang menuliskan pesan menyentuh di media sosial, mengirim pesan pribadi kepada ayah, atau cukup meluangkan waktu lebih lama bersama keluarga. Beberapa sekolah bahkan mengajak siswa membuat kartu ucapan untuk diberikan kepada ayah mereka di rumah.
Di balik segala bentuk perayaan, Hari Ayah Sedunia tetap sederhana dalam esensinya: mengingat, mengakui, dan mengucapkan terima kasih kepada sosok yang mungkin tidak sering kita peluk, tapi selalu ada di garis depan saat kita butuh pegangan.***
BACA JUGA