Dari Denny Sumargo hingga Aming, Publik Figur Bersuara Selamatkan Raja Ampat

JAKARTA, inibalikpapan.com — Deretan publik figur Indonesia bersuara keras menolak aktivitas tambang nikel di Raja Ampat. Lewat unggahan media sosial, para artis menyuarakan keprihatinan terhadap rusaknya alam Papua Barat Daya, terutama kawasan konservasi yang selama ini berjuluk sebagai “surga terakhir di bumi”.
Melansir Suara, jaringan inibalikpapan.com, aktor Denny Sumargo meminta Presiden Prabowo Subianto untuk turun tangan. Dalam salah satu unggahan di akun Instagramnya, ia menyebut tanah Papua bukan tanah eksploitasi. Melainkan tanah kehidupan. Ia menegaskan bahwa kerusakan Raja Ampat akan menjadi kehilangan besar bukan hanya bagi Indonesia, tapi juga dunia.
“Tanah Papua bukan tanah eksploitasi, melainkan tanah kehidupan,” kata Denny.
Seruan serupa datang dari Nadine Chandrawinata. Ia menyatakan keindahan Raja Ampat tak bisa tergantikan dan butuh waktu lama untuk terjaga seperti sekarang. “Apabila kerusakan dimulai, kerusakan itu perlahan-lahan seluas Papua,” tulisnya dalam unggahan yang disertai foto panorama laut Raja Ampat.
Richard Kyle, yang pernah mengunjungi Raja Ampat, mengatakan proyek pengolahan nikel mungkin menjanjikan keuntungan ekonomi. Tetapi akan menghancurkan lingkungan secara permanen. Menurutnya, air laut yang tercemar dan terumbu karang yang mati adalah harga mahal yang tak sebanding.
Dari kalangan seniman, komedian Aming juga menyampaikan kekesalannya atas perusakan alam. Ia menyebut banyak manusia kini memiliki daya rusak luar biasa, dan menilai proyek tambang mengabaikan masa depan generasi mendatang.
Sementara itu, aktris Angela Gilsha bergabung dalam video kampanye bersama Greenpeace Indonesia. Ia menyebut Raja Ampat sebagai surga terakhir yang harus semua lindungi. Ia mengajak publik untuk tidak diam.
Selamatkan Raja Ampat
Suara selamatkan Raja Ampat terus bergema di media sosial sejak laporan izin pertambangan nikel di kawasan Pulau Gag kembali muncul. Penolakan datang dari berbagai organisasi lingkungan, masyarakat adat, hingga figur publik.
Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan juga Kementerian ESDM menyatakan akan mengevaluasi izin-izin tambang di wilayah Raja Ampat. Namun, hingga kini belum ada keputusan resmi mengenai penghentian kegiatan eksplorasi maupun produksi tambang di kawasan tersebut.***
BACA JUGA