Jadi Pemasok Hasil Laut dan Pertambangan, Kaltim Perkuat Kerja Sama Dagang dengan Jatim

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Kunjungan Gubernur Jawa Timur ke Kalimantan Timur dalam rangka misi dagang pada Kamis (8/5) mereka maknai sebagai upaya memperkuat kerja sama konkret antarwilayah. Apalagi di tengah tingginya ketergantungan Kaltim pada pasokan kebutuhan pokok dari luar daerah.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyatakan bahwa Jawa Timur merupakan mitra strategis. Selama ini provinsi itu memasok mayoritas kebutuhan pangan dan barang penting ke Kalimantan Timur.
“Jawa Timur selama ini menjadi salah satu mitra utama dalam memasok berbagai kebutuhan penting. Mulai dari beras, bawang merah, cabai, telur, hingga produk industri seperti makanan olahan, tekstil, dan alat kesehatan,” ujar Seno Aji.
Sejak 2021 hingga 2024, nilai kerja sama perdagangan antara Kaltim dan sembilan provinsi mitra, termasuk Jatim, mencapai Rp331,1 miliar. Porsi terbesar terjadi pada 2023, saat nilai perdagangan Kaltim–Jatim menembus Rp165,7 miliar atau sekitar separuh dari total transaksi antarprovinsi.
Seno Aji menyebut bahwa tingginya ketergantungan Kaltim—sekitar 80 persen—terhadap pasokan dari luar merupakan tantangan. Juga sekaligus peluang untuk memperkuat perdagangan antarwilayah. Peningkatan konektivitas dan logistik menjadi kunci agar suplai barang ke Kaltim lebih efisien dan merata.
“Kami berharap PKS ini tidak berhenti pada seremoni saja. Namun segera ditindaklanjuti secara konkret di lapangan agar benar-benar berdampak pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Di sisi lain, Kalimantan Timur menawarkan sejumlah komoditas unggulan ke Jawa Timur. Seperti udang tiger, rumput laut, cumi, serta produk perkebunan dan kehutanan. Untuk sektor tambang, potensi ekspor mencakup batubara, pasir silika, hingga nikel.
Penguatan infrastruktur penunjang seperti Pelabuhan Semayang, Palaran, Bandara Sultan Aji Sulaiman Sepinggan dan APT Pranoto juga menjadi penopang penting kerja sama dagang ini. Apalagi, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) diproyeksikan bakal meningkatkan arus logistik dan kebutuhan barang pokok secara signifikan dalam waktu dekat.***
BACA JUGA