Top Header Ad
Top Header Ad

Pariwisata dan Perhotelan Balikpapan Tetap Stabil di Tengah Efisiensi Anggaran

Kepala BPS Balikpapan, Marinda Damaprianto, menjelaskan bahwa meskipun pendataan ini secara nasional terkenal dengan nama Potensi Desa (Podes), pelaksanaannya di kota seperti Balikpapan akan mereka sesuaikan menjadi Potensi Kelurahan. (Foto: Samsul/inibalikpapan.com)

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat, sektor perhotelan dan pariwisata di Kota Balikpapan tetap menunjukkan kinerja yang stabil sepanjang tahun 2025. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan, Marinda, yang menilai bahwa posisi strategis kota ini sebagai pusat bisnis dan logistik Kalimantan turut menjaga arus kunjungan wisatawan dan pelaku usaha.

“Secara eksplisit kami tidak meneliti dampak langsung kebijakan efisiensi terhadap okupansi hotel di Balikpapan. Namun sejauh ini, kota ini relatif tidak terlalu terdampak dibanding daerah lain,” jelas Marinda.

Ia menyebut proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), serta aktivitas sektor minyak, gas, dan pertambangan di wilayah sekitar, menjadi pendorong utama permintaan kamar hotel di Balikpapan. Potensi pertumbuhan sektor ini dinilai masih terbuka lebar hingga akhir tahun, apalagi dengan adanya kegiatan berskala nasional dan regional.

Meski tren positif masih terjaga, Marinda mengingatkan pentingnya pengembangan daya tarik wisata dan diversifikasi pasar guna menghadapi dinamika pola perjalanan wisatawan.

Data Positif dari BPS

Berdasarkan data BPS, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Kalimantan Timur pada April 2025 mencapai 50,69 persen, meningkat signifikan sebesar 14,26 poin dibanding Maret. Sementara itu, hotel nonberbintang juga mencatatkan kenaikan 1,55 poin menjadi 23,40 persen.

Rata-rata lama menginap tamu hotel berbintang di Kalimantan Timur tercatat 1,52 hari, dengan wisatawan mancanegara mencatat durasi lebih lama yaitu 2,92 hari, dibanding wisatawan nusantara yang menginap selama 1,50 hari.

Secara nasional, TPK hotel berbintang pada April 2025 berada di angka 46,98 persen, turun tipis 0,16 poin secara tahunan. Sebaliknya, Kalimantan Timur menunjukkan peningkatan yang menandakan prospek positif bagi industri lokal.

Lonjakan juga terlihat pada jumlah perjalanan wisata. Pada April 2025, kunjungan wisatawan nusantara ke Kalimantan Timur mencapai 1,67 juta perjalanan (naik 53,12 persen secara bulanan dan 43,29 persen secara tahunan). Sementara wisatawan mancanegara tercatat 792 kunjungan (naik 53,19 persen bulanan dan 109,52 persen tahunan). Wisatawan nasional mencapai 3.831 perjalanan, melonjak 79,61 persen dari bulan sebelumnya dan 122,47 persen secara tahunan.

Sebagai perbandingan, secara nasional jumlah perjalanan wisatawan nusantara tercatat 128,59 juta pada April 2025 (naik 23,02 persen tahunan). Sementara wisatawan mancanegara sebanyak 1,16 juta kunjungan (naik 9,15 persen tahunan).

Potensi Tetap Terbuka

Marinda mengungkapkan bahwa data untuk Mei 2025 baru akan dirilis pada awal Juli, dan akan menjadi indikator penting apakah tren pertumbuhan ini berlanjut atau mulai stabil.

“Dengan tetap mencermati arah kebijakan pemerintah, sektor perhotelan dan pariwisata di Balikpapan masih memiliki potensi tumbuh berkelanjutan. Terutama jika pembangunan IKN dan konektivitas kawasan terus berkembang,” tutupnya.***

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses