BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – ExxonMobil Lubricant Indonesia bersama Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia menggelar seminar Mining 2018, di hotel Swissbell Balikpapan (28/2/2018). Mereka yang terlibat dalam seminar diantaranya yakni UT, Trakindo, PAma, Buma, PT SIS.
Diskusi yang dipimpin Bambang Cahyono Direktur Esksekutif Aspindo merupakan wadah sharing pengalaman bagi perusahaan tambang dalam efisiensi operasional terkait penggunakan pelumas yang ada.
Presiden Direktur ExxonMobil Lubricant Indonesia Osman Durrani mengatakan Indonesia pada 2017 menduduki peringkat kedua sebagai eksportir batu bara setelah Australia.
Menurutnya dengan kapasitas produksi sebesar itu, perushaan harus focus pada efisiensi produksi termasuk penggunaan pelumas.
“Seminar ini bagian dari mobil Indonesia mendukung pertumbuhan industry pertambangan di tanah air termasuk Kalimantan karena itu kami senang bekerjasama dengan mitra-mitra seperti Aspindo,” ujar saat pembukaan seminar.
Keberlangsung bisnis sector industry tidak lepas dari performa mesin. Karena itu komponen mesin yang bergesekan harus diberi pelumasan secara benar agar dapat bekerja lebih baik dan tahan lama.
Meyki Budi Ferdian Nasional sector Manager Mining ExxonMobil Lubricant Indonesa mengataan pihaknya focus melakukan program planet enggenering service (PES) bagi customer merupakan program aftersale market Mobil Lubricant.
“Karena dengan PES ini kami yakin dapat membantu customer kami terutama untuk mendukung produksivitas dan efisiensi perusahaan,” ujarnya bersama GM Industrian Lubricants Colin Cui kepada media di Balikpapan.
Colin menambahkan PES ini merupakan program yang telah lama diluncurkan untuk mendukung pengembangan efisiensi dan pesoalan yagn dhadapi customer di site.
”Selain regular visit kami. Sebaga contoh lain misalnya customer mau ekstend sparepart cara bagaiman dari sisi lubrikan. kami survey dan ambil data di lapangan, mau dieksten cara bagaimana apakah mau diupgrade lubricant atau trial lubricant ataupun metode berbeda. Misalnya cutomer ada kesultan lifetime untuk transporting dari werehouse ke unit kok lama. Kita bisa sampai kesitu kita buat mapping alur ke unit mereka,” bebernya Meyki.
Contoh lain misalnya pihaknya dapat memberikan free pelayanan bagi customer mengalami kesulitan dalam penelitian pemakaian pelumas karena ada pemborosanakibat persoalan dibarring. “apa yang bisa diprovement untuk kembali ke fermonace awal. case-case seperti itu bisa kita lakukan. Tidak ada addisional fee,” tandasnya.
ExxonMobil Lubricant Indonesia, saat ini menyasar seluurh wilayah Indonesia dalam pemasaran pelumas salah satunya sector pertambangan di Kalimantan, termasuk power plant, manufacturing dan sawit.
“Karena pertambangan banyak di Kalimantan ya mungkin kita lebih intens di kalimantan tapi kita nggak melupakan tambang-tambang mineral lain,” tandasnya.
Alasan seminar ini digelar di Balikpapan menurut Meyki karena ingin lebih dekat dengan customer-customer yang ada di Balikpapan, Kaltim. “Karena enduser banyak di Balikpapan kita buat kegiatan di Balikpapan,” ujarnya.