Top Header Ad
Top Header Ad

Pemerintah Pastikan Fasilitasi Pemulangan Jenazah Juliana Marins, Penaki Brasil yang Tewas di Rinjani

Juliana Marins, WN Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani (Instagram/@resgatejulianamarins)

JAKARTA, inibalikpapan.com – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) memastikan akan memfasilitasi proses pemulangan jenazah Juliana Marins (26), warga negara Brasil yang tewas setelah terjatuh ke jurang di kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Direktur Informasi dan Media Kemlu RI, Hartyo Harkomoyo, menyatakan bahwa pemerintah Indonesia telah memberikan notifikasi dan akses kekonsuleran kepada Kedutaan Besar Brasil di Jakarta. Langkah tersebut mereka lakukan sesuai dengan Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler.

“Kemlu memfasilitasi melalui notifikasi dan akses kekonsuleran. Keduanya sesuai dengan Konvensi Wina 1963,” ujar Hartyo yang akrab disapa Yoyok, melansir Suara, jaringan inibalikpapan.com.

Hingga kini, belum ada kepastian mengenai waktu pemulangan jenazah ke negara asal. Menurut Yoyok, Kemlu RI masih menunggu keputusan dari Kedutaan Besar Brasil. Meski demikian, pihaknya telah menjalin koordinasi dengan instansi-instansi terkait untuk menjamin kelancaran proses pemulangan.

“Kemlu tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang untuk memastikan rencana pemulangan oleh Kedubes dan keluarga berjalan lancar dari Indonesia,” jelasnya.

Autopsi Ungkap Penyebab Kematian Juliana Marins

Juliana Marins sempat hilang saat mendaki Gunung Rinjani melalui jalur Sembalun pada Sabtu, 21 Juni 2025, bersama lima orang pendaki lainnya dan satu orang pemandu.

Tiga hari kemudian, Selasa (24/6), Tim SAR menemukan jasadnya di dasar jurang sedalam sekitar 600 meter. Evakuasi jenazah baru berhasil petugas lakukan keesokan harinya, Rabu (25/6).

Atas permintaan keluarga, jenazah dibawa ke RS Bhayangkara NTB untuk autopsi. Namun karena dokter forensik sedang berada di luar daerah, autopsi batal. Jenazah kemudian pindah ke RS Bali Mandara, Denpasar, dan proses autopsi berlangsung pada Kamis malam (26/6).

Dokter spesialis forensik RS Bali Mandara, Ida Bagus Putu Alit, menyatakan bahwa Juliana Marins meninggal dunia akibat benturan benda tumpul. Ini mengakibatkan kerusakan organ dalam dan pendarahan hebat.

“Kalau kita perkirakan itu tak lebih dari 20 menit setelah trauma terjadi,” ujar Ida Bagus pada Jumat (28/6/2025), menanggapi waktu kematian korban setelah terjatuh.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses